Shalom..
Hari-hari ini, topik yang paling banyak dibicarakan di mana-mana adalah tentang mencapai potensi maksimal. Hampir semua kalangan di berbagai bidang, baik gereja, bisnis, ekonomi, sosial, dan lain-lain, sedang mencoba menemukan apa arti potensi maksimal dan bagaimana mencapainya.
Mereka diajarkan untuk percaya bahwa manusia mempunyai potensi diri yang tidak terbatas, dan bisa menjadi APA SAJA YANG IA MAU. Setelah mengikuti training tersebut, ada yang begitu berapi-api dan mempunyai kepercayaan diri yang hebat; tetapi sebalinya, ada juga yang menjadi aneh dan goncang jiwanya. Bahkan beberapa orang Kristen mulai meninggalkan iman mereka.
Kita harus berhati-hati terhadap konsep potensi diri yang tidak berasal dari Kristus, yang mengajarkan bahwa “kita adalah Allah” dan kitalah yang menentukan diri sendiri mau menjadi apa saja. Lalu, apakah potensi diri maksimal menurut Kristus?
Allah tidak mau kita berpikir bahwa potensi diri kita lebih dari yang dikaruniakan kepada kita. Perhatikan kata “di dalam Kristus” dalam Efesus 2 : 10. Kita di ciptakan di dalam Kristus, itu artinya setelah lahir baru kita telah menjadi satu dengan Kristus. Sekarang Kristus adalah Kepala dan kita adalah anggota tubuh-Nya (Rm. 12 : 4 – 5).
Jadi bagaimana caranya agar kita dapat menemukan potensi maksimal kita? Kita harus bersekutu dengan anggota-anggota Tubuh Kristus lainnya. Kita harus hidup di dalam komunitas tubuh Kristus yang saling bergantung antara satu dengan yang lainnya.
Di dalam tubuh, setiap anggota dapat berfungsi maksimal. Setiap anggota mendapatkan makanan dan oxygen untuk menjalani kehidupan. Setiap anggota yang lemah dan sakit akan dikuatkan dan disembuhkan. GBU.